Alamat: Ds. Sumberingin Kidul Ngunut (perempatan SMAN sumberingin kidul kebarat 300mtr, ada perempatan keselatan, selatannya tembok batako timur jalan) MELAYANI PEMBELIAN PRODUK ORGANIK ( PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN,KESEHATAN) BERKUALITAS NASA. SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER/ AGEN/ DISTRIBUTOR BARU NASA. CP ANWAR 085 708 788 228

Cara Mengatasi Wereng Coklat Secara Alami


Cara Mengatasi Wereng Coklat Secara Alami
Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan. Ukuran tubuhnya  kecil.
Terdapat beberapa jenis hama wereng, beberapa diantaranya antara lain wereng hijau dan coklat. Karena hanya bisa  hidup dengan menghisap cairan tumbuhan, wereng menjadi hama penting dalam budidaya tanaman, selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan dari kelompok virus.

Wereng memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya. Bahkan, suatu jenis wereng mampu menghasilkan keturunan yang tahan terhadap kondisi tertentu.

Penggunaan satu jenis varietas secara terus menerus bisa menjadi salah satu faktor penyebab ledakan hama wereng. Untuk itu, pergiliran tanaman dan varietas perlu dilakukan untuk memutus rantai hidup wereng. Selain itu, penjarangan pada jarak tanam juga mampu mengurangi serangan hama wereng.

Dalam melakukan kegiatan pertanian keseimbangan ekosistem dan rantai makanan harus terjaga. Keberadaan predator alami wereng seperti laba-laba, kumbang, kepik permukaan air, dan belalan bertanduk panjang akan mampu mengendalikan polpulasi hama wereng. Untuk itu, kita perlu menjaga tempat hidup dari para predator tersebut yang biasanya hidup dalam semak dan beberapa tanaman gulma. Jika pengendalian kultur teknis serta pengendalian secara biologi tersebut tidak mampu mengatasi serangan hama, maka kita bisa melakukan pengendalian secara mekanis yaitu dengan menggunakan perangkap lampu di malam hari.

Susan Lusiana, Penanggung Jawab Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan Serikat Petani Indonesia (SPI) menyebutkan bahwa alternatif terakhir ketika serangan hama sudah melebihi ambang batas ekonomi adalah dengan melakukan pengendalian dengan penggunaan pestisida alami.

“Pestisida alami bersifat mengurangi serangan hama, bukan untuk membunuh hama. Oleh karenanya penggunaan pestisida alami tidak akan mematikan predator alami dari hama tersebut. Cara kerjanya adalah mengusir hama dengan bau tertentu ataupun dengan menghilangkan nafsu makan hama,” ungkap Susan.
cara pengendalian hama wereng yang sudah terbukti efektif menggunakan agensia hayati Beauveria Bassiana.

Apakah Beauveria Bassiana itu...?

Beauveria bassiana (BVR) dalah suatu jamur yang sangat berperan dalam pengendalian secara biologis hama-hama tanaman yang merugikan pada pertanaman. B. bassiana merupakan jamur parasitik yang termasuk dalam kelas Deuteromycetes. Mekanisme B. bassiana menyerang hama terjadi sbb ;

1. Masuk melalui bagian tanaman yang mengandung B. bassiana yang dimakan oleh serangga hama. Dari dalam tubuuh hama, jamur akan tumbuh dan berkembang mengeluarkan zat pengurai protein (enzim khitinase, protease dan lipase sehingga pencernaan hama hancur yang kemudian jamur akan menembus kulit hama dan membentuk miselium (benang-benang warna putih). Disamping itu jamur mengeluarkan toksin seperti beauvericin, beauverolides, asam oksalat yang berperan sebagai racun perut hama.
2. Masuk melalui kulit seragga hama dengan cara menempel kulit dan menembus masuk ke dalam. Proses selanjutnya sama dengan no. 1.

KENAPA HARUS MENGGUNAKAN BVR ?

    Efektif dan efisien terhadap hama sasaran
    Tidak mematikan musuh alami
    Selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah
    Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan
    Mendukung program pertanian berkelanjutan


TANAMAN
Padi,Cabai, Tomat, Kacang panjang, Buncis, Semangka, Kentang, Bawang Merah & Daun, Kubis, Apel, Mangga, Coklat

HAMA
Wereng (Nilaparvata sp.; Nephotettix sp.; Sogatella sp.), Penggerek batang padi ( Thryporhiza sp.;Chilo supressalis), Walang sangit (Leptocorixa accuta) (sasaran utama)
Thrips sp.; Aphis sp.; Tungau, Myzus sp.( sasaran lainnya)

Kutu daun Thrips sp. ; Tungau ( sasaran lainnya)
Thrips sp. ; Myzus persicae ( sasaran lainnya)

Plutella xylostella ( sasaran lainnya)
Aphis sp.; Thrips ( sasaran lainnya)
Thrips sp.; Myzus sp.; Kutu dompolan ( sasaran lainnya)
Penggerek Buah Coklat (PBK) ( sasaran lainnya)

MEKANISME KERJA BVR

BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.

PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Dosis 1-2 gram/liter atau + 100 gram per 1000 m2
2. Semprotkan ke tanaman pada sore hari
3. Bisa dicampurkan dengan POC NASA atau Hormonik

PERINGATAN
1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
2. Simpan ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari langsung.

No comments:

Post a Comment