Alamat: Ds. Sumberingin Kidul Ngunut (perempatan SMAN sumberingin kidul kebarat 300mtr, ada perempatan keselatan, selatannya tembok batako timur jalan) MELAYANI PEMBELIAN PRODUK ORGANIK ( PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN,KESEHATAN) BERKUALITAS NASA. SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER/ AGEN/ DISTRIBUTOR BARU NASA. CP ANWAR 085 708 788 228
Showing posts with label PERTANIAN. Show all posts
Showing posts with label PERTANIAN. Show all posts
Cara Mengatasi Wereng Coklat Secara Alami
Cara Mengatasi Wereng Coklat Secara Alami
Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan. Ukuran tubuhnya kecil.
Terdapat beberapa jenis hama wereng, beberapa diantaranya antara lain wereng hijau dan coklat. Karena hanya bisa hidup dengan menghisap cairan tumbuhan, wereng menjadi hama penting dalam budidaya tanaman, selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan dari kelompok virus.
Wereng memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya. Bahkan, suatu jenis wereng mampu menghasilkan keturunan yang tahan terhadap kondisi tertentu.
Penggunaan satu jenis varietas secara terus menerus bisa menjadi salah satu faktor penyebab ledakan hama wereng. Untuk itu, pergiliran tanaman dan varietas perlu dilakukan untuk memutus rantai hidup wereng. Selain itu, penjarangan pada jarak tanam juga mampu mengurangi serangan hama wereng.
Dalam melakukan kegiatan pertanian keseimbangan ekosistem dan rantai makanan harus terjaga. Keberadaan predator alami wereng seperti laba-laba, kumbang, kepik permukaan air, dan belalan bertanduk panjang akan mampu mengendalikan polpulasi hama wereng. Untuk itu, kita perlu menjaga tempat hidup dari para predator tersebut yang biasanya hidup dalam semak dan beberapa tanaman gulma. Jika pengendalian kultur teknis serta pengendalian secara biologi tersebut tidak mampu mengatasi serangan hama, maka kita bisa melakukan pengendalian secara mekanis yaitu dengan menggunakan perangkap lampu di malam hari.
Susan Lusiana, Penanggung Jawab Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan Serikat Petani Indonesia (SPI) menyebutkan bahwa alternatif terakhir ketika serangan hama sudah melebihi ambang batas ekonomi adalah dengan melakukan pengendalian dengan penggunaan pestisida alami.
“Pestisida alami bersifat mengurangi serangan hama, bukan untuk membunuh hama. Oleh karenanya penggunaan pestisida alami tidak akan mematikan predator alami dari hama tersebut. Cara kerjanya adalah mengusir hama dengan bau tertentu ataupun dengan menghilangkan nafsu makan hama,” ungkap Susan.
cara pengendalian hama wereng yang sudah terbukti efektif menggunakan agensia hayati Beauveria Bassiana.
Apakah Beauveria Bassiana itu...?
Beauveria bassiana (BVR) dalah suatu jamur yang sangat berperan dalam pengendalian secara biologis hama-hama tanaman yang merugikan pada pertanaman. B. bassiana merupakan jamur parasitik yang termasuk dalam kelas Deuteromycetes. Mekanisme B. bassiana menyerang hama terjadi sbb ;
1. Masuk melalui bagian tanaman yang mengandung B. bassiana yang dimakan oleh serangga hama. Dari dalam tubuuh hama, jamur akan tumbuh dan berkembang mengeluarkan zat pengurai protein (enzim khitinase, protease dan lipase sehingga pencernaan hama hancur yang kemudian jamur akan menembus kulit hama dan membentuk miselium (benang-benang warna putih). Disamping itu jamur mengeluarkan toksin seperti beauvericin, beauverolides, asam oksalat yang berperan sebagai racun perut hama.
2. Masuk melalui kulit seragga hama dengan cara menempel kulit dan menembus masuk ke dalam. Proses selanjutnya sama dengan no. 1.
KENAPA HARUS MENGGUNAKAN BVR ?
Efektif dan efisien terhadap hama sasaran
Tidak mematikan musuh alami
Selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah
Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan
Mendukung program pertanian berkelanjutan
TANAMAN
Padi,Cabai, Tomat, Kacang panjang, Buncis, Semangka, Kentang, Bawang Merah & Daun, Kubis, Apel, Mangga, Coklat
HAMA
Wereng (Nilaparvata sp.; Nephotettix sp.; Sogatella sp.), Penggerek batang padi ( Thryporhiza sp.;Chilo supressalis), Walang sangit (Leptocorixa accuta) (sasaran utama)
Thrips sp.; Aphis sp.; Tungau, Myzus sp.( sasaran lainnya)
Kutu daun Thrips sp. ; Tungau ( sasaran lainnya)
Thrips sp. ; Myzus persicae ( sasaran lainnya)
Plutella xylostella ( sasaran lainnya)
Aphis sp.; Thrips ( sasaran lainnya)
Thrips sp.; Myzus sp.; Kutu dompolan ( sasaran lainnya)
Penggerek Buah Coklat (PBK) ( sasaran lainnya)
MEKANISME KERJA BVR
BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Dosis 1-2 gram/liter atau + 100 gram per 1000 m2
2. Semprotkan ke tanaman pada sore hari
3. Bisa dicampurkan dengan POC NASA atau Hormonik
PERINGATAN
1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
2. Simpan ditempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari langsung.
CORRIN NASA Agens Hayati Alami
Nama : CORRIN
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN dapat juga untuk penyakit - penyakit layu pada sayuran (Fusarium), akar gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae), dan layu pada pisang (Fusarium)
Cara Penggunaan Produk NASA CORRIN :
Keterangan :
Perendaman benih selama + 15 menit.
Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari.
Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
Sprayer dibersihkan dari sisa - sisa pestisida kimia
Sifat Produk :
Produk NASA ini aman terhadap hewan peliharaan, manusia serta lingkungan
CORRIN tidak boleh dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi
Keamanan Penggunaan :
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN Produk NASA dapat mengendalikan penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau penyakit kresek padi (disebabkan bakteri patogen Xanthomonas oryzae) , hawar daun jingga (Bacterial Red Stripe) (BRS), Blast (Pyricularia Oryzae) & bercak daun (Cercospora).
CORRIN dapat juga untuk penyakit - penyakit layu pada sayuran (Fusarium), akar gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae), dan layu pada pisang (Fusarium)
Cara Penggunaan Produk NASA CORRIN :
APLIKASI
|
DOSIS
|
CARA
|
Benih
|
2 – 4 gr / liter
|
Perendaman
|
Padi
|
2 – 4 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Sayuran
|
3 – 5 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Keterangan :
Perendaman benih selama + 15 menit.
Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari.
Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
Sprayer dibersihkan dari sisa - sisa pestisida kimia
Sifat Produk :
Produk NASA ini aman terhadap hewan peliharaan, manusia serta lingkungan
CORRIN tidak boleh dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi
Keamanan Penggunaan :
- Kontak langsung dengan kulit manusia tidak dapat menyebabkan keracunan
- Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi
- Hindarkan jangan sampai masuk mata
- Pada waktu bekerja dengan produk ini jangan makan, minum, dan merokok
- Pada waktu membuka wadah, memindahkan, mengencerkan dan melakukan aplikasi tidak harus memakai sarung tangan, karena bila tersentuh kulkit tidak beracun
- Cuci tangan sebelum makan dan minum
- Buang wadah bekas ke tempat sampah
Nama : CORRIN
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
harga: Rp 50.000
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN Produk NASA dapat mengendalikan penyakit hawar
daun bakteri (HDB) atau penyakit kresek padi (disebabkan bakteri patogen
Xanthomonas oryzae) , hawar daun jingga (Bacterial Red Stripe) (BRS), Blast
(Pyricularia Oryzae) & bercak daun (Cercospora).
CORRIN dapat juga untuk penyakit - penyakit layu pada sayuran (Fusarium), akar gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae), dan layu pada pisang (Fusarium)
Cara Penggunaan Produk NASA CORRIN :
APLIKASI
|
DOSIS
|
CARA
|
Benih
|
2 – 4 gr / liter
|
Perendaman
|
Padi
|
2 – 4 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Sayuran
|
3 – 5 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Keterangan :
Perendaman benih selama + 15 menit.
Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari.
Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
Sprayer dibersihkan dari sisa - sisa pestisida kimia
Sifat Produk :
Produk NASA ini aman terhadap hewan peliharaan, manusia serta lingkungan
CORRIN tidak boleh dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi
Keamanan Penggunaan :
- Kontak langsung dengan kulit manusia tidak dapat menyebabkan keracunan
- Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi
- Hindarkan jangan sampai masuk mata
- Pada waktu bekerja dengan produk ini jangan makan, minum, dan merokok
- Pada waktu membuka wadah, memindahkan, mengencerkan dan melakukan aplikasi tidak harus memakai sarung tangan, karena bila tersentuh kulkit tidak beracun
- Cuci tangan sebelum makan dan minum
- Buang wadah bekas ke tempat sampah
Nama : CORRIN
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN dapat juga untuk penyakit - penyakit layu pada sayuran (Fusarium), akar gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae), dan layu pada pisang (Fusarium)
Cara Penggunaan Produk NASA CORRIN :
Keterangan :
Perendaman benih selama + 15 menit.
Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari.
Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
Sprayer dibersihkan dari sisa - sisa pestisida kimia
Sifat Produk :
Produk NASA ini aman terhadap hewan peliharaan, manusia serta lingkungan
CORRIN tidak boleh dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi
Keamanan Penggunaan :
Kode : CORIN
Isi : 100 gram
CORRIN adalah agens hayati alami berbasis bakteri antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit - penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.
CORRIN Produk NASA dapat mengendalikan penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau penyakit kresek padi (disebabkan bakteri patogen Xanthomonas oryzae) , hawar daun jingga (Bacterial Red Stripe) (BRS), Blast (Pyricularia Oryzae) & bercak daun (Cercospora).
CORRIN dapat juga untuk penyakit - penyakit layu pada sayuran (Fusarium), akar gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae), dan layu pada pisang (Fusarium)
Cara Penggunaan Produk NASA CORRIN :
APLIKASI
|
DOSIS
|
CARA
|
Benih
|
2 – 4 gr / liter
|
Perendaman
|
Padi
|
2 – 4 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Sayuran
|
3 – 5 gr / liter
|
Penyemprotan
|
Keterangan :
Perendaman benih selama + 15 menit.
Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari.
Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
Sprayer dibersihkan dari sisa - sisa pestisida kimia
Sifat Produk :
Produk NASA ini aman terhadap hewan peliharaan, manusia serta lingkungan
CORRIN tidak boleh dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi
Keamanan Penggunaan :
- Kontak langsung dengan kulit manusia tidak dapat menyebabkan keracunan
- Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi
- Hindarkan jangan sampai masuk mata
- Pada waktu bekerja dengan produk ini jangan makan, minum, dan merokok
- Pada waktu membuka wadah, memindahkan, mengencerkan dan melakukan aplikasi tidak harus memakai sarung tangan, karena bila tersentuh kulkit tidak beracun
- Cuci tangan sebelum makan dan minum
- Buang wadah bekas ke tempat sampah
Budidaya Mangga
A. PENDAHULUAN
Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.
Memperhatikan hal tersebut PT. NATURAL NUSANTARA membantu peningkatan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). sehingga petani mampu bersaing di era pasar bebas.
Produksi mangga pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas rendah tetapi juga kualitasnya masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi budidaya yang belum optimal.
Memperhatikan hal tersebut PT. NATURAL NUSANTARA membantu peningkatan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3). sehingga petani mampu bersaing di era pasar bebas.
TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG SUPER NASA
I. PENDAHULUAN
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3).
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3).
Teknik Budidaya Strawberry
Teknik Budidaya Strawberry
Pupuk
Organik Nasa
Menghadirkan cara penanaman Strawberry yang tepat guna bagi para petani
sesuai anjuran dari PT Natural Nusantara.Prospek agribisnis
strawberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan
permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.
Dengan semangat ramah lingkungan pemakaian pupuk organik NASA mampu meningkatkan produktivitas secara Kuantitas, Kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkungan (Aspek K3).
SYARAT PERTUMBUHAN
Lama penyinaran matahari 8 – 10 jam hari. Curah hujan berkisar 600 700 mm pertahun. Suhu udara optimum antara 17°C – 20°C dan suhu udara minimum antara 4°C – 5°C dengan kelembaban udara 80% – 90%.Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000 m dpl
PENGOLAHAN LAHAN
Dengan semangat ramah lingkungan pemakaian pupuk organik NASA mampu meningkatkan produktivitas secara Kuantitas, Kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkungan (Aspek K3).
SYARAT PERTUMBUHAN
Lama penyinaran matahari 8 – 10 jam hari. Curah hujan berkisar 600 700 mm pertahun. Suhu udara optimum antara 17°C – 20°C dan suhu udara minimum antara 4°C – 5°C dengan kelembaban udara 80% – 90%.Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000 m dpl
PENGOLAHAN LAHAN
Teknik Budidaya Jeruk 2
Teknik Budidaya Jeruk 2

I. PENDAHULUAN
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan.
II. SYARAT PERTUMBUHAN
BUDIDAYA TOMAT BERKUALITAS NASA
Tomat
adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik
kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain
tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak
berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta
teknis budidaya petani
PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.
PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3), agar petani dapat berkompetisi di era perdagangan bebas.
BUDIDAYA KACANG PANJANG DENGAN NASA
SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
Jeruk Nasa
Distributor PT Natural Nusantara - Kesaksian langsung dari Subandrio (Petani Jeruk) Desa Jrakah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Hamparan tanaman jeruk milik Bapak Subandrio menyejukkan mata bagi siapa saja yang memandangnya. Tampak buah jeruk yang besar-besar terlihat segar dan membuat hari senang untuk segera memetiknya. Ya … itulah sekelumit gambaran lahan jeruk milik Bapak Subandrio yang telah menggunakan produk-produk pertanian NASA. Saat team NASA menyambanginya ia tersenyum bahagia dan menyambut team NASA dengan gembira. Dirinya mempersilahkan team NASA untuk melihat sendiri tanaman jeruknya.
Hamparan tanaman jeruk milik Bapak Subandrio menyejukkan mata bagi siapa saja yang memandangnya. Tampak buah jeruk yang besar-besar terlihat segar dan membuat hari senang untuk segera memetiknya. Ya … itulah sekelumit gambaran lahan jeruk milik Bapak Subandrio yang telah menggunakan produk-produk pertanian NASA. Saat team NASA menyambanginya ia tersenyum bahagia dan menyambut team NASA dengan gembira. Dirinya mempersilahkan team NASA untuk melihat sendiri tanaman jeruknya.
Budidaya Ketimun dengan nasa
Budidaya Ketimun
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA TIMUN/KETIMUN
A. Pembibitan
- Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu.
- Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag.
- Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit.
- Rendam selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm.
- Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari.
- Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss.
- Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun.
Budidaya Melon Nasa
Melon sebagai pilihan tanaman budidaya
kali ini dengan berbagai pertimbangan yakni cuaca mendukung, prediksi
kebutuhan pasar tinggi sehingga harga akan cenderung baik, serta waktu
panen yang singkat 80-90 hari. Dalam Budidaya Melon kita bisa memilih
benih yang baik dengan memperhatikan kemasan yang masih tertutup rapi
dan masa expired date nya sehingga daya kecambah tinggi.
Teknis Budidaya Pepaya dengan NASA
SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 - 1000 mdpl, curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 - 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 - 1000 mdpl, curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 - 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.
Tanaman Padi Tumbuh Dengan Sehat
Saya
menanam padi dengan luas lahan 2 Ha. Jenis padi yang saya tanam
varietas IR 64, saat ini umur tanaman mencapai 44 hari. Dalam budidaya
padi ini saya menggunakan produk pertanian NASA seperti; POC NASA, Super NASA, PESTONA, Hormonik dan AERO 810.
Selain itu saya juga menggunakan pupuk makro (kimia) pada saat
pengolahan tanah ; Urea 75 Kg/Ha, SP 36 sebanyak 50 Kg/Ha, KCl sebanyak
75 Kg/Ha, dan Kapur Dolomit sebanyak 250 Kg/Ha. Untuk pemupukan susulan
I (umur 20 hari) saya berikan Urea sebanyak 50 Kg/Ha, dan susulan II
(umur 35 hari) Urea juga sebanyak 50 Kg/Ha.
Setelah menggunakan produk NASA tanaman padi tumbuh lebih bagus. Jumlah anakan semakin banyak, sebelum menggunakan produk NASA anakan padi maksimal jumlahnya 30 anakan, setelah menggunakan produk NASA mencapai 55 - 75 anakan. Sangat LUAR BIASA …….!!!!.
Selain itu pula daun padi lebih hijau, segar dan lebih lebar, berbeda dengan dahulu sebelum menggunakan produk NASA dimana pada saat itu daunnya hijau kekuningan. Tanaman padi yang telah menggunakan produk NASA ini, pertumbuhan lebih cepat, tanah dilahan sawah juga lebih gembur. Sebagai gambaran, bahwa kondisi tanah di kawasan Tenggarong ini memiliki tanah yang ber PH rendah (dibawah 5), ditandai dengan tanah yang berwarna kuning kecoklatan seperti berkarat, jadi kurang subur. Perbandingan tanaman padi dari segi pertumbuhan dengan yang tidak menggunakan produk NASA (seperti lahan sebelah) jauh sekali, dimana lahan sebelah tanaman kurus, banyak malai artinya ada indikasi tanaman stress, tanah tidak subur dan jumlah anakan lebih sedikit (19 - 30 anakan). Dari segi serangan hama penyakit, setelah menggunakan PESTONA, serangan hama sundep dan penyakit tanaman jauh berkurang. Tambahan biaya menggunakan produk NASA untuk luas 1 Ha sebesar Rp. 1.258.000,-
Berkaitan hasil panen, sebelum menggunakan produk NASA produksi rata-rata 5 ton/Ha (anakan 19 - 30). Setelah menggunakan produk NASA, jika rata-rata 60 anakan saja maka produksi diperkirakan mencapai 8-10 tan/Ha. Maka dapat diprediksikan hasil panen minimal 1 Ha ; ada peningkatan hasil minimal 3 ton. Tambahan pendapatan minimal = 3 ton x Rp. 2000 (harga 1 Kg gabah) = Rp. 6.000.000,-. Maka ada tambahan keuntungan minimal = Rp. 6.000.000 Rp. 1.258.000 = Rp. 4.742.000,-. Tambahan keuntungan itu adalah tambahan keuntungan minimal (panen 8 ton), keuntungan masih akan meningkat diprediksikan panen bisa mencapai 10 ton.
Sungguh senang, setelah saya menggunakan produk NASA, karena pertumbuhan tanaman padi menjadi luar biasa bagus, hasilnya pun pasti meningkat berlipat.
Penggunaan
Super NASA saya sebagai pupuk dasar dengan 5 botol ( 2,5 Kg) /Ha.
Caranya adalah Super NASA dicampur Urea, SP 36 dan KCl (dosis seperti
diatas) tanpa menggunakan air, lalu ditaburkan pada saat 1 hari sebelum
tanam. Selain itu, produk NASA yang lain digunakan dengan cara
disemprotkan, dilakukan pada Penyemprotan ke-1 (masa pemeliharaan umur
15 hari setelah tanam) ; 3 tutup POC NASA + 2 tutup PESTONA dalam 1
tangki 15 liter air. Penyemprotan ke-2, pada umur 30 hari setelah tanam
dengan 4 tutup POC NASA+ 2 tutup Hormonik + 4 tutup PESTONA + 0,5 tutup
AERO 810 dalam tangki air 15 liter. Penyemprotan ke-3, saya lakukan
pada umur 45 hari setelah tanam yakni 6 tutup POC NASA + 2 tutup
Hormonik, +6 tutup PESTONA + 0,5 tutup AERO dalam tangki 15 liter air.
Setelah menggunakan produk NASA tanaman padi tumbuh lebih bagus. Jumlah anakan semakin banyak, sebelum menggunakan produk NASA anakan padi maksimal jumlahnya 30 anakan, setelah menggunakan produk NASA mencapai 55 - 75 anakan. Sangat LUAR BIASA …….!!!!.
Selain itu pula daun padi lebih hijau, segar dan lebih lebar, berbeda dengan dahulu sebelum menggunakan produk NASA dimana pada saat itu daunnya hijau kekuningan. Tanaman padi yang telah menggunakan produk NASA ini, pertumbuhan lebih cepat, tanah dilahan sawah juga lebih gembur. Sebagai gambaran, bahwa kondisi tanah di kawasan Tenggarong ini memiliki tanah yang ber PH rendah (dibawah 5), ditandai dengan tanah yang berwarna kuning kecoklatan seperti berkarat, jadi kurang subur. Perbandingan tanaman padi dari segi pertumbuhan dengan yang tidak menggunakan produk NASA (seperti lahan sebelah) jauh sekali, dimana lahan sebelah tanaman kurus, banyak malai artinya ada indikasi tanaman stress, tanah tidak subur dan jumlah anakan lebih sedikit (19 - 30 anakan). Dari segi serangan hama penyakit, setelah menggunakan PESTONA, serangan hama sundep dan penyakit tanaman jauh berkurang. Tambahan biaya menggunakan produk NASA untuk luas 1 Ha sebesar Rp. 1.258.000,-
Berkaitan hasil panen, sebelum menggunakan produk NASA produksi rata-rata 5 ton/Ha (anakan 19 - 30). Setelah menggunakan produk NASA, jika rata-rata 60 anakan saja maka produksi diperkirakan mencapai 8-10 tan/Ha. Maka dapat diprediksikan hasil panen minimal 1 Ha ; ada peningkatan hasil minimal 3 ton. Tambahan pendapatan minimal = 3 ton x Rp. 2000 (harga 1 Kg gabah) = Rp. 6.000.000,-. Maka ada tambahan keuntungan minimal = Rp. 6.000.000 Rp. 1.258.000 = Rp. 4.742.000,-. Tambahan keuntungan itu adalah tambahan keuntungan minimal (panen 8 ton), keuntungan masih akan meningkat diprediksikan panen bisa mencapai 10 ton.
Sungguh senang, setelah saya menggunakan produk NASA, karena pertumbuhan tanaman padi menjadi luar biasa bagus, hasilnya pun pasti meningkat berlipat.
Budidaya Bawang Merah Organik
Bawang merah (Allium cepa) merupakan
salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai
masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama
dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi
menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya
membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan
peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan
kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi
di era perdagangan bebas.
Cara Budidaya Cabai Rawit Dengan Nasa
PERSIAPAN LAHAN
:
1. Campurkan Natural GLIO
1- 2 dos ke dalam pukan 25 – 50 kg, lalu diperam 1 – 2 minggu [
pengembangbiakan jamur GLIO, sebagai campuran media semai.
2. Komposisi media semai
: tanah, pukan di atas dan pasir
[ 1:1: 1 ]
PEMBIBITAN ;
1. Kebutuhan benih 10 – 11 11 sacet / ha
2. Rendam benih dengan 2- 4 cc POC Nasa / liter air
hangat selama 2 jam
3. Tiriskan dan peram 2- 4 hari, benih yang berkecambah
segera disemai
4. Semprotkan POC Nasa 1-2 tutup / tangki pada bibit usia
7 – 14 hari setelah semai
PANDUAN BUDIDAYA SEMANGKA
I. PENDAHULUAN
Tingkat dan kualitas
produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini
disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan
hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakit
tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani. PT.
Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi
secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian
lingkungan (Aspek K-3).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Suhu optimal ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.
2.2. Media Tanam
Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.
NATURAL GLIO
Rp 40.000
Natural GLIO merupakan produk pengendali hama dan penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara. Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
MENGAPA MENGGUNAKAN GLIO
- Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
- Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
- Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
- Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
- Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon, dll.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
- Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
- Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
- Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
- Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
- GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan).
- GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah.
GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
PETUNJUK PENGGUNAAN
- Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 - 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
- Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
- Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
- Bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
PERINGATAN
- Jangan dicampur dengan pestisida lain.
- Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 25 - 30 C ) dan terlindung dari sinar matahari langsung.
PANEN SEMANGKA SUPER, RATA-RATA 15 KG
Boleh percaya boleh tidak,panen buah semangka di
Purworejo tidak pernah melebihi 10 kg sebelum ini,bahkan jika ada yang lebih
dari 10 kg malah menimbulkan ketakutan bagi petaninya.”Disini kepercayaan
terhadap hal gaib sangat kental,kalau ada semangka berbuah lebih dari 10
kg,apalagi sampai 15 kg,petani malah ketakutan,tidak berani panen.Karena
kepercayaan dari nenek moyang,daerah sini tidak mungkin panen sebagus itu,jika
kok ternyata ada panen sebesar itu,ada pemikiran pasti diinginkan ratu
kidul,jadi tidak berani dipanen.Kami hanya ambil yang kecil-kecil,yang besarnya
lebih dari 10 kg kami bersihkan,kami bungkus dengan kain kafan,diberi doa,lalu
dikubur,”demikian penjelasan Bpk Turasman.
Subscribe to:
Posts (Atom)